Team Liquid menjalani turnamen ini dengan performa luar biasa, hampir tanpa cela. Setelah hanya mengalami kekalahan di babak Group Stage dan Seeding Decider, Liquid bangkit dan tampil dominan di babak playoff. Mereka memenangkan setiap pertandingan di playoff tanpa kehilangan satu game pun, menjadikan mereka salah satu juara TI paling dominan dalam sejarah.
Grand final TI 2024 menjadi panggung pembuktian bagi Liquid, yang berhasil mengalahkan Gaimin Gladiators dengan skor 3-0 yang meyakinkan. Performa mereka begitu solid dan konsisten, dengan setiap pemain memberikan kontribusi maksimal untuk meraih kemenangan. Berkat kemenangan ini, Liquid berhak membawa pulang hadiah utama sebesar $1,15 juta dari total hadiah $2,56 juta.
Pencapaian Individu yang Luar Biasa
Kemenangan ini tidak hanya menambah prestasi tim, tetapi juga mencatatkan pencapaian luar biasa bagi beberapa pemain kunci. Neta “33” Shapira, sang offlaner Team Liquid, menjadi pemain pertama dalam sejarah yang berhasil memenangkan The International dengan dua tim berbeda. Sebelumnya, 33 meraih Aegis bersama Tundra Esports di TI 2022. Kini, ia mengulangi suksesnya dengan Team Liquid.
Selain itu, MichaΕ “Nisha” Jankowski, yang telah empat kali gagal meraih Aegis di kesempatan sebelumnya, akhirnya berhasil mengangkat trofi yang diidam-idamkan banyak pemain Dota 2. Setelah perjalanan panjang dan penuh tantangan, Nisha akhirnya mencapai puncak kariernya dengan kemenangan ini. Pemain-pemain lain seperti miCKe, Boxi, dan Insania juga merayakan kemenangan setelah bertahun-tahun berjuang di level tertinggi kompetisi.
Dominasi di Grand Final
Di grand final, Team Liquid menunjukkan kehebatan mereka dalam semua aspek permainan. Game pertama dimenangkan dengan strategi push yang sangat efektif, dipimpin oleh miCKe dengan Natureβs Prophet-nya yang luar biasa. Game kedua menjadi panggung bagi 33, di mana ia mendominasi dengan Bristleback dan memaksa Gladiators bertekuk lutut. Pada game ketiga, Liquid menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan cepat, menutup final dengan sapu bersih 3-0.
Sementara Gaimin Gladiators, meskipun bermain baik sepanjang turnamen, harus puas dengan posisi runner-up. Ini adalah kali kedua mereka gagal di grand final TI, setelah sebelumnya juga kalah di TI 2023 melawan Team Spirit. Namun, mereka tetap membawa pulang hadiah sebesar $350.000.
The International 2024: Turnamen Dota 2 Paling Prestisius
The International 2024 adalah turnamen Dota 2 terbesar dan paling bergengsi di dunia, yang diikuti oleh 16 tim terbaik dari seluruh penjuru dunia. Turnamen ini berlangsung dari tanggal 4 hingga 15 September di Kopenhagen, Denmark, dan dibagi menjadi beberapa fase, yaitu Group Stage, Seeding Decider, serta Playoffs, dengan puncaknya di Finals Weekend.
Setiap tahunnya, The International tidak hanya menyajikan aksi kelas dunia di arena, tetapi juga mempersembahkan momen-momen bersejarah yang diingat oleh komunitas Dota 2. Dengan hadiah jutaan dolar yang diperebutkan dan Aegis of Champions sebagai simbol supremasi, turnamen ini menjadi tujuan utama bagi semua tim yang ingin mencatatkan nama mereka di buku sejarah Dota 2.
Kesimpulan
Kemenangan Team Liquid di The International 2024 menegaskan posisi mereka sebagai salah satu tim terbaik dalam sejarah Dota 2. Dengan performa dominan dan pencapaian individu yang luar biasa, mereka mengukir prestasi yang tak terlupakan di panggung terbesar dunia esports. Setelah kemenangan ini, Team Liquid kini menambah gelar kedua mereka di The International, melanjutkan warisan besar yang telah mereka bangun sejak 2017.
Bagi para penggemar Dota 2, The International 2024 akan dikenang sebagai momen epik di mana Liquid membuktikan! bahwa mereka adalah tim yang tak bisa diremehkan, mengalahkan rival kuat mereka dan merebut gelar juara dengan penuh keyakinan.